Kesalahan - Kesalahan dalam berkomunikasi

Kesalahan Komunikasi #1
Salah besar jika Anda hanya fokus pada kesalahan orang lain.
::Sebaiknya::
Sebelum Anda mengkritik seseorang, sebisa mungkin dahulukan dengan pujian yang tulus.

Kesalahan Komunikasi #2
Salah besar jika Anda menyembunyikan pujian tentang orang lain untuk diri sendiri.
::Sebaiknya::
Ketika seseorang mengatakan kepada Anda sesuatu yang baik tentang orang yang Anda kenal, sebarkan gosip yang baik itu dengan menceritakan pujian tersebut kepada orang yang bersangkutan.

Kesalahan Komunikasi #3
Salah besar mengeluhkan sesuatu tanpa menawarkan sebuah solusi.
::Sebaiknya::
Kapanpun Anda mengatakan kepada seseorang tentang sebuah masalah, persiapkanlah sebuah solusi untuk masalah tersebut pada saat yang bersamaan.

Kesalahan Komunikasi #4
Kesalahan besar terjadi ketika Anda hanya mengucapkan, "Maafkan saya."
::Sebaiknya::
Pertama, katakan, "Saya minta maaf atas ___________" [isi dengan apapun kesalahan Anda]
Kedua, katakan, "Pada masa yang akan datang, saya akan ____________" [isi dengan apa yang akan Anda lakukan untuk mencegah diri Anda melakukan hal yang sama]

Kesalahan Komunikasi #5
Menawarkan diri untuk melakukan sesuatu yang Anda tidak ingin lakukan adalah sebuah kesalahan besar.
::Sebaiknya::
Berharaplah selalu seseorang akan mengiyakan tawaran yang Anda berikan. Jika Anda berharap dia tidak akan mengiyakan, jangan tawarkan.

Jatuh Cinta, Bagaimana Prosesnya...?

Pernah ga terbesit dalam pikiranmu, apa yang bisa membuat kita jatuh cinta? dengan siapa kita musti jatuh cinta? ini mungkin pertanyaan yang rumit dan sangat tergantung pada kondisi masing-masing orang. Tidak ada jawaban paling pas untuk pertanyaan ini. Andai ada satu pertanyaan terjawab, tentu akan menyusul pertanyaan - pertanyaan berikutnya. Seperti fisika kuantum; ada banyak nama, ada banyak kebenaran, dan banyak hal jadi relatif...
Cinta sering kali seperti yang tidak kita duga: tak membutuhkan jawaban! Memang, seseorang bisa langsung bertindak berdasarkan feeling, tanpa menunggu jawaban-jawaban rasional. Cinta memang lebih sering berdasarkan feeling, bukan rasio. Banyak kasus perempuan cantik yang pasangannya justru tidak, atau sebaliknya.
Selain feeling, tekanan sosial juga bisa memaksa kita untuk jatuh cinta. Tentu banyak teman sebaya, keluarga, atau pihak-pihak lain yang mengingatkan kita sudah waktunya untuk jatuh cinta. Bahkan, ada yang rela menjadi Mak Comblang. Lebih jauh lagi, tiba-tiba kita sudah dijodohkan. Tahu-tahu, perhelatan sudah disiapkan. Kita pun kembali bingung, dan bertanya-tanya, inikah cinta?
Dari dalam lubuk hati, banyak orang yang berharap bisa jatuh cinta secara alami, kenal dengan si cantik, si tampan, si baik hati, si penuh perhatian, si menawan, dan berbagai-bagai kualitas-kualitas lain. Tapi, ada juga yang berharap mendapat embel-embel lain dari hubungan cinta itu. Misalnya, mendapat dukungan emosional, kesenangan seksual, perasaan keterdekatan, dan banyak lagi.
Memang amat susah menjelaskan mengapa orang bisa jatuh cinta. Juga, susah dijelaskan mengapa kita jatuh cinta pada si A, kok bukan pada si B, sementara si A malah jatuh hati pada si C. Namun, ada beberapa gejalan umum yang cukup menentukan, yang paling tidak bisa kita jadikan patokan.
Salah satu faktor itu adalah keterdekatan. Orang lebih gampang jatuh cinta pada orang yang sering dilihatnya dan ditemuinya di sekolah, di kantor, di acara-acara, di klub, dan sejenisnya. Semua kita yang pernah belajar sosiologi atau psikologi tentu saja tahu mengapa itu bisa terjadi. Benar bukan ?
Faktor lainnya adalah kesamaan. Orang yang terikat jalinan jatuh cinta biasanya punya latar belakang sosial yang sama, punya akar keluarga yang sama, kelas sosial yang sama, agama yang sama, dan lain-lain. Kesamaan kepentingan juga faktor penentu kesuksesan hubungan jangka panjang. Orang yang punya sikap dan perilaku yang sama biasanya juga gampang dipertemukan sang Dewi Amor. Kalau sesama jenis kelamin, ups! yang ini kita akan bahas dalam kajian lain saja.
Meski demikian, bukan berarti semua orang selalu jatuh cinta karena punya kesamaan. Banyak juga yang jatuh cinta karena latar belakang yang justru kontras. Yang ini biasanya bertujuan untuk saling melengkapi. Karena seseorang punya kelebihan dan kekurangan masing-masing, ia ingin mencari orang yang berbeda sebagai komplemen. Orang Cina bilang, ini yang dinamakan harmoni; yin dan yang. Misalnya, orang yang berkarakter suka mengontrol biasanya pas dengan orang yang lebih suka pasif-pasif saja.
Daya tarik fisik juga sering memainkan peran dominan untuk memikat kekasih. Boleh saja orang bilang, kecantikan itu hanya sedalam kulit. Namun, ada sejumlah penelitian ilmiah yang menunjukkan daya tarik fisik seseorang bisa punya dampak dramatis bagi ketertarikan pihak lain. Apalagi di usia-usia remaja, rasanya sangat jarang ada faktor lain yang bisa mengalahkan daya tarik fisik; ketampanan dan kecantikan.
Kalau kita diberi sejumlah foto orang yang berpenampilan paling seksi hingga yang berpenampilan paling kumal atau kedodoran, hayo jujur saja siapa yang akan kita pilih ? Nah, jelas penampilan fisik tidak hanya berpengaruh pada masalah seks, tapi juga banyak aspek perilaku seseorang pada orang lain.
Penampilan luar berpengaruh sangat besar bagi oarng-orang yang pertama kali bertemu. Kesan pertama bisa menentukan kelanjutannya. Kesan pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah Anda, begitu kata iklannya. Tapi, bagi orang sudah terbiasa bertemu, akan muncul sesuatu yang lebih ideal; atau kecantikan tidak sekadar sebatas kulit. Kecantikan itu timbul dari dalam.
Istilah kerennya, inner beauty. Karena hal yang terakhir ini, orang jadi mengenal cinta buta. Kalau sudah terlanjur jatuh cinta, kekasih kita itu paling cakep dan paling hebat sejagad (meski orang lain bilang sebaliknya). Sebab, hanya kitalah yang bisa melihat segala kelebihan-kelebihannya. Hanya kitalah yang tahu semua kebaikannya.
Bagaimana penampilan seseorang sehingga disebut menarik ? Ini juga sangat relatif. Ada eksperimen yang dilakukan Maslow dan Minz pada 1965. Sekelompok orang diminta menilai sejumlah foto. Saat ditempatkan di ruang yang nyaman, bagus, bersih, dan enak, kesan mereka terhadap foto-foto itu umumnya positif.
Namun, saat ditempatkan di ruang yang kotor, buruk, acak-acakan, dan tidak nyaman, kesan mereka terhadap foto-foto itu umumnya negatif. Padahal, foto-foto itu sama. Studi yang dilakukan Griffith pada 1970 juga menunjukkan hal yang kurang lebih sama; sekelompok orang yang ditempatkan di ruang yang nyaman lebih cepat saling akrab dibanding saat ditempatkan di ruang yang pengap.
Padahal, orang-orangnya sama. Penelitian lain menunjukkan, bertemu seseorang saat mengalami rangsangan psikologi berupa ketakutan atau kecemasan bisa menambah ketertarikan atau daya tarik ke orang itu.
Ada juga penelitian yang menyimpulkan, seseorang lebih gampang tertarik pada orang lain setelah membaca majalah hangat daripada setelah membaca komik horor.
Bila sudah tertarik dan saling mengikat, ini akan memberi suasana baru. Konon, bila sedang jatuh cinta, kita akan bisa mengatasi rasa kesendirian atau keterpisahan. Menurut psikoanalis Erich Fromm, bersatu dengan orang lain adalah kebutuhan terdalam dari setiap manusia. Psikoanalais lain, Rolly May mengatakan karena setiap manusia sudah mengalami ketersendirian, maka mereka merindukan bisa bersatu dengan orang lain melalui cinta.
Di zaman fisika kuantum sekarang, seseorang bisa merasa terasing atau kesepian di tengah keramaian. Hal ini akibat dampak sampingan dari kehidupan masyarakat dengan mobilitas yang semakin tinggi dan individualisme kuat. Pbelum tentu ia kenal semuanya. Keterasingan tentu bukan sifat alami orang itu, tapi karena tekanan lingkungan. Oleh Yang Membuat Hidup, manusia itu ditakdirkan untuk berpasangan. Bagaimana kelanjutannya, kita melangkah pada bagian berikutnya.

Seandainya Boleh Meminta...

Seandainya boleh meminta dan pasti dikabulkan…
Hanya kaulah pilihanku
Biarlah di dunia yang retak ini, hatiku mencintaimu
Andai kasih itu ada, aku kembalikan semuanya kepada pemilik kehidupanku
Andai musim telah berganti arah
Aku berserah diri pada ketentuan-Nya yang pasti
Apa yang terjadi di dunia ini, adalah urusan manusia
Tapi yang terjadi adaalh urusan-Nya
Apa yang terjadi pada hati, adalah masalah hati
Tapi yang terjadi adalah masalah-Nya
Di dunia ini, dalam hati ini…
Biarlah aku memilihmu
Walau yang akan terjadi bukan harapan
Setia itu pasti, perasaan itu bersemi
Dan harapan itu tetap ada
Biarlah aku menjadikanmu matahari di langit hatiku
Walau takkan pernah aku menjadi rembulan di langit hatimu
Biarlah kujadikan kau malaikat penjaga hatiku
Walau takkan mungkin aku menjadi bidadari surgamu
Kadang aku bicara terlalu besar pada cintaku
Aku sangsi, adakah di dunia ini orang yang mencintai
Sebesar aku mencintai dirimu…
Dan saat aku bicara terlalu kecil pada diriku,
Aku sangsi, adakah di dunia ini orang yang mencintaiku,
Sebesar aku mencintaimu…

Dikutip dari buku "Dilarang Jatuh Cinta"

Belum Tentu Sahabat...

Di dunia ini manusia tidak boleh sombong apalagi lupa kepada kawan sendiri. Ada orang yang bilang bahwa sahabat sejati itu ada. Tapi menurutku, sahabat sejati tidak akan bertahan lama. Mereka hanya mengingat kita saat sedang membutuhkan bantuan. Apa itu dinamakan sahabat sejati?

Sedekat apa pun hubungan sahabat akan punah pula kalau tidak dijaga. Oleh sebab itu, aku tak percaya kalau sahabat sejati itu ada. Tapi, itu hanya pendapatku. Kalian boleh menyangkalnya atau sependapat denganku.

Namaku Alma. Sekarang aku duduk di kelas 2 SMU. Aku mempunyai banyak teman. Saat duduk di bangku sekolah dasar, aku pernah mempunyai teman dekat. Namanya Sylvana.

Kemana pun kami selalu berdua. Bahkan, kami dibilang kembar karena dandanan kami selalu mirip. Yang membuat beda adalah kebiasaan kami. Sylvana suka merangkai bunga, sedangkan aku lebih senang membaca novel atau komik.

Selain Sylvana, aku mempunyai teman dekat lain waktu SMP. Namanya Rani. Rani anak cerdas. Dia sering mengikuti lomba cerdas cermat dan selalu memenangi setiap pertandingan. Kadang, punya teman seperti dia membuatku iri dan tidak nyaman karena selalu merasa tersaingi.

Walaupun begitu, aku senang punya teman seperti Rani karena dia mempunyai hobi yang sama denganku, yaitu membaca komik. Tokoh favorit kami adalah Inuyasha. Dulu, kami pernah membuat komik bersama. Tapi, karena setelah lulus SMP kami beda sekolah, akhirnya komik itu tidak terselesaikan sampai sekarang.

Kulihat kalender yang terpajang di tembok kamarku. Hari ini tanggal 6 Juli, tepat ulang tahun Sylvana. Kucoba mengirim ucapan selamat ulang tahun melalui SMS.

To: Sylvana

Happy birthday Sylvana... semoga dg bertambahnya usiamu, kmu dpt menggunakan dg lbh baik. Kutunggu traktirannya ya...

Kurasa itu dapat mewakili diriku walaupun aku tak bertemu dengannya.

Lima menit kemudian, balasan Sylvana datang juga.

Sender: Sylvana

Thx ucapannya. Tp klo boleh tau, ini no hape siapa yach? Blz.

Seketika aku langsung terperanjat setelah membaca SMS dari Sylvana. Tak kusangka, nomor HP-ku telah dihapus dari kontak HP-nya. Sedih bercampur kecewa, aku membalas SMS itu.

To: Sylvana

Kasian bgt ya aq? Ya udh gpp. Yg pntg aq udah mengucapkan slmt untukmu.

Sender: Sylvana

P1izz... siapa sih km? Ya maaf deh kalo aq lupa, soalnya no kmu nggak ada di hpku. Blz.

To: Sylvana

Namaku "Cantik". He...9x. Udahlah, nggak pntg kok. Good bye...

Berakhir sudah SMS singkat dengan Sylvana. Aku sangat kecewa, sedih, bercampur jengkel. Padahal, baru enam bulan kemarin kami bertemu saat ulang tahun Lena. Kami saling bertukar nomor HP. Dia masih mengingatku waktu itu.

Tapi sekarang, aku sangat kecewa dengannya. Lebih kecewa karena hal itu bukan hanya terjadi dengan Sylvana, tapi juga Rani. Sejak masuk SMU ternama, dia semakin sombong dan berlagak tidak mengenal saat berpapasan denganku. Sejak saat itu pula, aku tidak pernah percaya tentang sahabat sejati.

Tiga hari kemudian, pekan raya sekolah dimulai. Aku sangat sibuk. Sebagai panitia, aku harus menyiapkan segala perlengkapan. Acara tersebut rutin diadakan setiap tahun dan selalu menarik perhatian dari luar kota. Tiba-tiba, seseorang menepukku dari belakang.

"Hai Alin...!" sapa seseorang. Aku menoleh.

"Hhhaiii...!" jawabku dengan canggung.

"Kok bengong? Kamu udah lupa ya sama aku?"

"Hm...siapa ya?" aku tambah melongo.

"Aduh, wajahku udah berubah banget ya?" Aku masih tidak tahu dan penasaran dengan cewek yang berdiri di depanku itu. Rambutnya pendek menyerupai anak laki-laki. Tapi, dia masih terlihat cantik.

"Aku Irene. Yang dulu selalu usil ke kamu sampai-sampai dimarahi guru BK. Masak kamu lupa?"

"Iren...?!" aku benar-benar tidak menyangka.

"Yup! Gimana kabarmu?"

Akhirnya kami terlibat percakapan panjang. Tak kusangka Irene yang dulu sangat kubenci kini masih mengingatku. Irene teman SMP-ku. Aku sedikit terhibur setelah bertemu dengan Irene. Peristiwa tiga hari lalu membuatku sadar tentang arti dan sahabat.

Kupikir, nggak selamanya yang baik menurut kita akan menjadi baik selamanya. Nggak selamanya pula, yang jelek menurut kita akan jelek selamanya. Begitu pula sahabat. Kita boleh percaya sahabat sejati itu ada atau hanya imajinasi orang.

Tapi yang jelas, sahabat sejati yang paling nyata adalah jiwa dan tubuh kita yang selalu setia menemani kita ke mana pun kita pergi, bahkan sampai maut menjemput kita. Sebab, nggak ada orang lain yang sanggup melakukan itu kecuali diri kita sendiri. Maka, jadilah sahabat yang baik dan sejati bagi diri kita masing-masing.

Cerpen ini pernah dimuat di Koran JawaPos, Senin 28 Juli 2008

Hitam Putih Kopi

Akhir-akhir ini, entah kenapa, saya menyukai minuman yang kata orang pahit, bisa bikin mata melek.
Tapi...gimana sih sebenernya kandungan dari kopi...?

Dari hasil penelusuran di : dokterkecil.wordpress.com

Studi-studi ilmiah banyak menguji keterkaitan antara meminum kopi dengan kondisi kesehatan si peminum. Hasil beberapa studi mengungkapkan kopi memiliki pengaruh buruk bagi kesehatan. Namun tidak sedikit pula hasil studi yang menguraikan sisi-sisi positif peminum kopi.

Pada asal-mula perkembangannya, kopi dipercaya sebagai obat yang dapat meningkatkan daya tahan serta kesegaran tubuh. Bahkan pada awal sejarahnya, kopi digunakan cendekiawan Muslim sebagai obat, bukan minuman beracun yang harus dihindari. Namun di era modern dunia kesehatan, kopi sebagai minuman mulai mendapat pengawasan dan pemeriksaan medis yang ketat karena dianggap berdampak buruk bagi kesehatan. Sehingga para penikmat kopi seringkali mengkonsumsi kopi dengan perasaan bersalah.

Bagaimana sebenarnya pengaruh kopi terhadap kesehatan ?

Berikut adalah pemaparan mengenai dampak positif dan negatif kopi terhadap tubuh dan kesehatan kita.


Kafein dalam Kopi

Tak lengkap rasanya membahas mengenai kopi tanpa menyinggung sebuah zat yang terkandung dalam kopi – yang amat terkenal, kafein…

  • Zat alkaloid pahit tak berbau dalam kopi yang disebut kafein ditemukan pada tahun 1685 oleh dr. Philippe Sylvestre.1

  • Berdasarkan jenis kopi dan cara pengolahannya, kandungan kafein dalam minuman kopi bisa dibedakan dalam beberapa tingkatan. Jika dipukul rata misalnya, dalam secangkir kopi, sekitar 207 ml atau secangkir espresso, sebanyak 30 ml diperkirakan mengandung kafein sebesar 40 hingga 150 miligram (mg).2

  • Dosis kafein yang mematikan adalah setara dengan seratus cangkir kopi, atau 10 gram kafein.1

  • Para peneliti meyakini bahwa meminum kopi yang berkafein dapat menyebabkan pengerasan dinding arteri yang mengganggu kinerja jantung kita.2

  • Kafein seperti halnya zat alkohol dan nikotin, memiliki kemampuan untuk larut dalam darah yang sampai ke bagian otak, sehingga mempengaruhi pikiran dan menimbulkan kecanduan orang-orang yang banyak mengkonsumsi kafein. Pengaruh kecanduan tersebut ditakutkan sampai taraf yang bisa dikatakan cukup kritis.2

  • Sisi positif kafein adalah menjadikan aliran pikiran lebih cepat dan jernih serta mengusir rasa kantuk dan lelah.1 Setelah mengkonsumsi kafein, seseorang bisa meraih pencapaian intelektual yang lebih tinggi. Berkat kafein pula, aktivitas motorik dan stimuli panca indra jadi lebih lancar.

  • Efek kafein akan terasa setelah mengkonsumsi satu atau dua cangkir kopi. Dengan sejumlah kopi itu detak jantung meningkat, pembuluh darah melebar. Lantas pergerakan cairan dan kotoran padat dalam tubuh bakal dipercepat.1

Beberapa Fakta (Hasil Penelitian) Menarik mengenai Pengaruh Kopi bagi Kesehatan

  • Pada tahun 1685, dr. Philippe Sylvestre menemukan zat-zat kimia dalam kopi secara akurat dan mengujinya pada manusia. Dari situ ia berkesimpulan, ada orang yang dapat menikmati kopi dengan nyaman, ada yang tidak. Bahkan, ia menemukan ada sejumlah kecil orang yang malah tidur lebih nyenyak setelah minum kopi karena biji kopi melenyapkan kekhawatiran dan kegelisahan dalam diri mereka.1

  • Selama 25 tahun penelitian yang intensif, belum ada ahli kesehatan dan gizi makanan yang dapat membuktikan secara ilmiah kaitan antara kopi berkafein dengan angka kelahiran, termasuk tentang kelahiran yang cacat.2

  • Sebuah penelitian yang dilansir The Caffeine Web menyebutkan beberapa ahli psikiatri, ahli penyakit alergi dan zat beracun–toksikologi, menengarai zat kafein sangat potensial menimbulkan gejala penyakit mental. 80% populasi masyarakat dunia mengkonsumsi kafein, dan 25% di antaranya didiagnosis mengalami gangguan mental. Bagi seorang psikiater, kafein dapat menjadi musuh nomor satu, karena identik dengan penyebab kegelisahan, stres, depresi, hingga schizophrenia.2

  • Dari penelitian yang dipimpin oleh Monami Inoue dari Ntional Cancer Center Tokyo terhadap 90.000 orang Jepang, terbukti bahwa konsumsi kopi menurunkan resiko kanker hati sampai separuhnya.1

  • Sebuah hasil penelitian terhadap 6.000 pria dan wanita yang dilaporkan oleh Framingham Heart Study menunjukkan bahwa tidak terdapat kaitan konsisten antara minum kopi dengan kadar koleseterol yang meninggi.1

  • Penelitian yang dilakukan oleh dr. Walter Willet dan rekan-rekannya dari Harvard School of Public Health menyatakan tak ada kaitan konsisten antara asupan kafein dengan serangan jantung dan stroke.1

  • Awalnya, para peneliti dari John Hopkins mendapatkan, dari penelitian tahun 1994 terbukti kaitan antara konsumsi kopi dan peningkatan resiko penyakit jantung. Namun, peningkatan resiko itu terutama terjadi pada pola minum kopi sebelum tahun 1975 – di mana sebelum pertengahan tahun 70-an, orang Amerika belum memakai mesin coffee drip sehingga kopi yang dikonsumsi tidak disaring.1

  • Menurut hasil penelitian yang dilakukan Universitas Sao Paulo Brazil, disimpulkan bahwa kafein mampu merangsang sel-sel sperma dalam tubuh pria, sehingga kesuburan seseorang dapat meningkat. Inti dari penelitian tersebut menyimpulkan bahwa kulitas sperma para peminum kopi lebih sehat dibandingkan sperma orang yang tidak meminum kopi. Kesuburan sperma para peminum kopi disebabkan oleh unsur-unsur yang dikandung kafein. Setelah diteliti, kafein yang terdapat dalam kopi dinilai memiliki kemampuan meningkatkan kecepatan berenang sel sperma.2

  • Sisi negatifnya, peminum kopi berat akan mengalami kekhawatiran kronis, gelisah, dan lekas marah. Dosis kopi sangat besar atau setara dengan sepuluh cangkir kopi kental yang diminum berturut-turut, menghasilkan efek beracun, yaitu muntah, demam, kedinginan, dan mengalami kebingungan mental.1

Bahan Renungan untuk Para Penggila Kopi

Minum kopi berlebihan hanya menjadikan kopi minuman beracun (ibarat sebuah obat yang dapat berubah menjadi racun jika melampaui dosis maksimal pemakaiannya). Jadi, minumlah kopi dalam jumlah wajar. Sejauh ini belum ada laporan efek negatif kopi dari dosis kafein sebanyak 300 mg sehari (satu gelas kopi rata-rata mengandung 100 mg kafein).1 Batas wajar yang dianjurkan adalah sekitar 3 (tiga) cangkir kopi, rata-rata 236 ml per harinya.2

Jika kita ingin menjaga kondisi kesehatan jasmani, maka diperlukan sebuah kewaspadaan dalam menikmati kopi. Oleh sebab itu, kita harus pandai membaca kondisi tubuh, mulai dari kualitas kesehatan pribadi, zat-zat toksik yang dikandung kopi, dan sampai kadar dosisnya, sehingga kita dapat menghindari efek negatif dari kopi.

Perlu diingat bahwa maksud awal minum kopi adalah untuk mendapatkan kenikmatan, sehingga kerusakan pada tubuh akibat kelalaian kita sendiri dalam mengkonsumsinya jelas bukan sesuatu yang kita inginkan.

Selamat menikmati kopi… Tanpa rasa bersalah…

Sumber :

  1. A Passion of Coffee – Seri Gaya Hidup Sehat. Penerbit: Tabloid Gaya Hidup Sehat

  2. Kopi: Dari Sejarah, Efek bagi Kesehatan Tubuh, & Gaya Hidup. Penulis: Eka Saputra. Penerbit: Harmoni. Yogyakarta. September 2008